Postingan

Menampilkan postingan dengan label Yai Tain

MERDEKA.. ?

Gambar
*MERDEKA .. ?* Oleh : Dr. KH. Ahmad Musta’in Syafi’ie.- “ Andai pejabat negeri ini tidak banyak BAJINGAN, maka setiap penduduk diperkirakan menerima subsidi sekian juta rupiah perbulan. Pendidikan, kesehatan GRATIS. Jika sinyalemen itu benar, maka : 1. Betapa kayanya negeri ini. 2. Betapa bejatnya pejabat kita, betapa teganya mereka MEMISKINKAN rakyat sendiri. 3. Itu lebih jahat ketimbang Penjajah. DULU …. Walau tidak ada fatwa JIHAD dari ulama, Semua orang Indonesia sepakat , bersatu melawan penjajah dan nyawa taruhannya.  Era Jokowi ini, bahkan korupsi berjamaah marak. Dan yang diseret ke Pengadilan TIDAK MALU, Malah melambaikan tangan. Maka wajar terlontar pertanyaan : adakah kepala daerah yg tidk korupsi?. Lihat tragedi Di kemenkeu? MUI, NU, MUHAMMADIYAH, AL WASLIYAH DLL. Islam semua, sayang tidak punya nyali menyuarakan syari’ah Islam demi maslahah negeri ini.  Apakah ilmu mereka belum merdeka..?  Untuk apa al-Quran?.  Utk apa al-hadis. Utk apa pesan...

Ijazah Istighotsah KH Hasyim Asy’ari kepada Kiai Luqman Tremas

Gambar
🔴 LIVE HALAL BIHALAL ALUMNI PESANTREN TEBUIRENG || MINGGU, 14 MEI 2023 (https://www.youtube.com/live/-ZhQo1swpec?feature=share) Ijazah Istighotsah KH Hasyim Asy’ari kepada Kiai Luqman Tremas ------------------------------ Istighotsah Tebuireng Saat ujian datang bertubi-tubi, saat bencana dan wabah menghampiri, seperti halnya virus Corona, senjata yang paling ampuh untuk menolaknya adalah dengan memohon pertolongan kepada Allah lewat bacaan istighotsah atau wirid-wirid tertentu. Istighotsah diyakini mampu mengetuk dan membuka “pintu langit”. Bagi kita warga Nahdliyyin, istghotsah adalah amalan yang sudah membudaya. Kadang dibaca tiap selapan sekali (35 hari), seminggu sekali, bahkan ada yang mengamalkan sehari sekali. Tergantung seberapa berat masalah hidup yang dihadapi. Bacaan dan bilangan istighotash pun berbeda-beda. Wirid istighotsah seperti halnya ukuran obat. Beda dokter, tentu beda pula ukuran dosis yang diberikan. Dari sekian banyak amalan istighotsah yang sudah ba...

MUHAMMADIYAH, ANTARA DINAMIKA IJTIHAD DAN INKONSISTENSI PEMIKIRAN

Gambar
MUHAMMADIYAH, ANTARA DINAMIKA IJTIHAD DAN INKONSISTENSI PEMIKIRAN oleh : ahmad musta’in syafi’ie Sejak Muhammadiyah (MD) lahir hingga p. Harto lengser, dlm menyuka hilal selalu pakai Rukyah. Malah derajat hilalnya tinggi-tinggi, 4, 6 dst. Tahun 90an pernah istikmal tiga kali berturut-turut (?). Era itu, Tim rukyah NU yg berhasil merukyah Dan datang  ke kantor P.A. Atau Depag, berani disumpah mesti gak digubris. Kantornya ditutup dsb. Bagi KH. Mahfudh Anwar, pakar Falak Jombang, dua derajat  lbh sdikit sangat memungkinkan rukyah. Maka NU sering Riyoyo duluan.  Pemerintah yang dikuasai MD selalu istikmal.  Dalilnya di TV pasti ayat kewajiban taat kpd Ulil Amri. Maklum, MD lebih disayang p. Harto.  Bagitu p. Harto lengser Dan Gus Dur jadi presiden, MD yg semula menguasai Depag Dan pakai derajat tinggi mesti terlambat, berubah TOTAL dg MENGGUNAKAN METODA IMKAN AL-WUJUD meski tak mungkin bisa dirukyah.  Yg penting hilal sdh ada, di ats ufuk berapapun derajatnya....