JAA SYAKHESH

Pernahkah Anda sebagai orang-tua merasa sakit hati kepada anak sendiri? Misal, saat Anda bermaksud memberikan nasihat, dia menjawab dengan nada tinggi sambil membanting pintu. Lalu Anda merasakan sakit hati yang masih Anda simpan sampai sekarang. Atau pernahkah Anda merasa sakit hati kepada pasangan? Entah karena salah komunikasi, beda persepsi, atau karena problem yang lebih berat, seperti dikhianati? Mungkin Anda sudah berusaha memaafkannya, tapi sakit hatinya tuh masih di sini. (tunjuk dada kiri) Sampai kapan sakit hati itu mau dipendam terus? Banyak riset menunjukkan bahwa ketika seseorang belum memaafkan dan memendam sakit hati, akan berisiko buruk pada kesehatan jiwa dan raganya. Sementara menurut Fred Luskin, Pakar Pemaafan dari Stanford University, memaafkan membantu seseorang merasa lebih baik secara fisik. Memaafkan juga berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan-tujuan positif. Lebih lugas lagi, Lundahl (2008)menyatakan bahwa maafkan juga akan meningkatkan kepuasan perni...

Berbagai peran digeluti. Beragam profesi dijalani. Segala cobaan bisa dihadapi. Tetap tangguh dan kuat berdiri. Urusan rumah pasti beres dilakoni. Apapun amanah yg sudah diberi. Pasti dijalankan sepenuh hati. Tantangan dan cobaan yg diberi. Tangguh tuk bisa terus dijalani. Itulah kekuatan yang dimiliki. Bukan hanya pemikiran diri. Tapi bahkan bisa juga bela diri. Wanita yang berdedikasi tinggi. Tak bergantung pada siapapun lagi. Menjadi wanita kuat nan mandiri. Itulah gambaran wanita sejati. Seperti halnya seorang Srikandi. Berperang demi kemenangan sejati. Agar mendapatkan kebahagiaan hakiki. Bukan begitu wahai wanita mandiri? #akuberdaya #tempatrainersguild

3 Jurus Jitu Menjadi Produktif dengan Komunikasi Asertif Menurut hasil survey Dynamic Signal di Amerika Serikat yang melibatkan 1001 responden pekerja, bahwa buruknya komunikasi penyebab utama terjadinya stres yang berdampak pada tidak tercapainya tujuan perusahaan. Hal lain dari pentingnya berkomunikasi yang baik ternyata merupakan kunci penting dalam mencapai kesuksesan secara personal dan karir (Paul J Meyer) Perilaku atau gaya komunikasi merupakan bentuk psikologis yang mempengaruhi individu dalam mengekspresikan perasaan, kebutuhan, dan pengalaman sebagai pengganti komunikasi yang dilakukan secara langsung dan terbuka. Terdapat 4 macam perilaku atau gaya komunikasi, yaitu Komunikasi Pasif, Komunikasi Agresif, Komunikasi Pasif Agresif serta Komunikasi Asertif. Dalam hal ini, komunikasi asertif sangatlah penting dalam konteks berkomunikasi. Memiliki manfaat lebih dalam penerapannya di dunia kerja, maupun dalam keseharian. Menjadi seseorang yang asertif itu bisa dilatih, dampaknya an...

Pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun lebih dan belum diketahui kapan akan berakhirnya. Membawa dampak yang dahsyat dalam berbagai bidang kehidupan, di seluruh pelosok dunia. Bukan hanya mereka, tetapi juga anda bahkan saya pun mengalaminya. Masalah-masalah yang timbul dari tekanan sebagai dampak pandemi, sudah masuk ke dalam rumah kita. Dampaknya terasa pada pikiran dan perasaan bahkan perilaku kita. Dalam menghadapi perubahan. Perlunya meningkatkan kepekaan dan keterampilan Cerdas Emosi yang terdiri dari : Sadari Emosi, Navigasi Emosi, Pahami Emosi orang lain, Bangun Relasi (self awareness, self management, social awareness dan relationship management) Aplikasi Kecerdasan Emosi yang berperan penting dan akan mempengaruhi kesehatan Fisik dan Mental serta hubungan dengan orang lain. Bukankah suatu kondisi yang menyenangkan dan menenangkan Yang sangat kita butuhkan bukan saja untuk menghadapi masa pandemi, tetapi juga untuk diterapkan di segala situasi. #akuberdaya ...

Pernah ngga sih, anda marah sama pasangan gara-gara meletakkan sepatu sembarangan, simpan handuk di kasur, ambil baju ngga pelan-pelan sehingga berantakan semua, simpan pakaian dalam di sembarang tempat, atau buang angin dimana saja? Ngerasa ngga, sebenarnya masalah-masalah sepele dan receh seperti ini yang membuat anda marah kepada pasangan anda? dan anehnya masalah seperti ini terus menerus terjadi pada anda dan pasangan anda, benar ngga? Tahukah anda, bahwa penyebab tertinggi peceraian disebabkan oleh perselisisan dan pertengkaran yang terus menerus? Berikut ini data perceraian dari pengadilan agama pada tahun 2020 yaitu sebanyak 291.677 kasus. Perceraian karena perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus sebanyak 176,700, sedangkan yang di sebabkan oleh faktor ekonomi 71,200, faktor meninggalkan pasangan 34,700 dan faktor KDRT 3,300. Data di atas menjelaskan bahwa penyebab utama perceraian adalah masalah yang sama dan terus dilakukan serta tidak dicarikan “akar” masalahnya. I...