Umur Segini Emang Lagi Struggle-Struggle nya
Umur Segini Emang Lagi Struggle-Sruggle nya
![]() |
ولا شيء احب الى الشيطان من حزن المؤمن
Kena banget emang, dari ungkapan Ibnu al-Qayyum "laa syai' ahabb ilaa al-syaitaan min huzn al-mu'min." galau dan sedihnya kita-kita ini sebagai seorang dengan keimanan dalam hati, atau keimanan dalam ucapan bibir saja, atau bahkan dari pikiran saja karna tak membahayakan manusia lain dengan mencelakakannya dari keburukan, merupakan suatu hal yang sangat disukai oleh setan. Kau itu sudah punya dekengan pusat, Sang Maha Pusat kok ya masih bisa-bisanya sedih itu loh !!
LAA TAHZAN! INNALLAHA MA'ANA !! - Bukannya itu sudah sering kau pikirkan, apa tak sanggup mengingatkanmu.
Tertampar lagi ketika membaca kalau kau tidak bakat menjadi seorang mahir dalam ilmu hadis karna para pembawa hadis adalah mereka yang adil dalam kesehariannya, dalam shalat, puasa dan semua tingkah lakunya tak ada yang berstatus mubah apalagi jadi orang munafik yang membuat aktivitas fasik bahkan para ahli hadis pun tak ada yang menodai kredibilitasnya dengan sebuah maksiat yang berat toleransinya, Na'udz billah...
Jika merasa berat jika dibandingkan dengan level para ahli hadis sang penjaga keotentikan sunnah Nabi SAW. Maka, turunkan levelnya sebagai santri pondokan di pertiwi kita.
Para santri ini sangat termonitor ketika di pesantren tempat mereka tinggal. ya, inilah penjara suci. Akan terlihat buruk jika mereka terlambat untuk shalat berjamaah di masjid pondok. Maka, akan terjaga kualitas kesantriaanya ketika mereka sudah berada di rumah kampung halamannya. dengan terus berjamaah di musholla atau langgar disekitar tempat tinggalnya.
tapi, ia akan gagal menjadi santri yang berkualitasa jika tak berjamaah atau malah meng-skip satu, dua waktu shalatnya.
berbeda dengan para non-santri, sudah shalat saja itu nilai yang bagus, ia masih ingat kepada siapa untuk beribadah & menyembah. Santri akan diuji ketika sudah boyong (boyong), Apakah bisa mempertahankan jamaahnya ini, bahkan zikir rutinnya.
Ya, orang lain hanya bisa menilai dari luarnya saja, bungkus, covernya. Urusan isi, niat, dikembalikan ke masing-masing yang punya. Maka sudah cukup kiranya jika ada seorang muslim karna masyarat sekitar tau ia pernah jumatan atau shalat lantas ia meninggal dan diperlakukan seperti jenazah muslim lainnya, di mandikan, di sholatkan dsb...
*Jaa Syakhesh - sedang mengabadikan kebodohan via online yang tak lekang oleh zaman.
Komentar
Posting Komentar
Jagalah Ketikanmu Dengan Menulis Secara Bijaksana!!