Sampai disini Ketahuan deh Lagi Nyenggol King Zharif, heuheuheuheuheu.

 

    Hey, kali ini adalah percobaan kedua untuk menuangkan curhat keluh kesah dalam hidup didalam canvas blogger ini. terlihat kuno ya, curhatnya pakai blog. heheheh. Kayak kembali ke jaman-jaman dimana Raditya Dika masih nulis buku, tapi memang ini edang terinspirasi darinya.

    Ya, penulis sedang berada di posisi yang menggemingkan jiwa, raga, mental, & pikiran. Soal mau lulus di jenjang pertinggian tinggi swasta atau tidak. Ujian akhir seperti hari akhir saja kalau kata comedian sekaligus influencer Bintang Emon.

    Banyak banget kewajiban yang harus diselesaikan buat lulus dengan title  S,Ag. bukannya ini memang tuntutan semua perguruan tinggi yach? ditambah lagi nih, dosa awal semester penulis yang bekas atsar nya muncul diakhir-akhir perkuliahan.

    Kalau mau menyalahkan, paling gampang karna kampusnya dulu belum proper untuk transisi dari jurusan satu ke jurusan yang lain. Misalnya, soal tuntutan hafalan hadis-hadis dalam kitab primer yang jumlahnya sampai 40 hadis persemester belum terbukukan dengan baik. Karna penulis adalah jebolan sekolah salaf yang menghafal berbagai syair-syair para ulama salafus salih yang sudah rapih dalam penulisannya atas jasa para editor ataupun penerbit, sehingga satu hari pasti dan selalu menambah hafalan, membaca berulang-ulang lagi apa yang kemarin yang sudah pernah dihafal dan yang akan dahafal.

    Kebiasaan ini sudah mendarah daging setiap hari selama di sekolah salaf. Mendadak mengetahui tuntutan hafalan yang belum tersusun dengan rapih pun menjadi gejolak tersendiri di semester awal sampai semester menengah terakhir.

    faktor inilah menjadi penyebab frustasi berkepanjangan bagi salah satu mahasantri (sebutan mahasiswa di perguruan tinggi agama). Ya, setelah itu muncullah frustasi-frustasi yang lain. Antara lain... (?)

    Hal kedua kenapa menjadi alasan dibalik bertambahnya semester sampai di angka 12 yakni, padat dan tidak on time nya civitas akademika dalam kampus. Walaupun penulis juga tak mempunyai disiplin tingkat tinggi juga sih, lalu membuat hal kedua ini makin membuat emosi yang bergejolak dalam menjalani perkuliahan.

    Sampai disini ketahuan deh lagi Nyenggol King Zharif, heuheuheuheuheu.

    Baru dua hal kan ya, masih ada hal lain diluar keduanya, baik faktor internal dalam diri penulis, maupun external yang Mashaa Allah... banyaknya minta ampun... Ya, memang maaslah banyak datang dari hubungan inter personal maka berusaha bodo amat, nguji kemampuan filosofi teras juga.

    Udah segitu dulu kali ya... udah 30 menit nih nulis non-ilmiah yang gak berguna buat kalian baca sampai kalimat ini, heuheuheuheu.

    

    

GAS POL
*GASS POLL

    

    

Komentar

Postingan Terpopuler

Minuman Sakanjabin ‎(سكنجبين) & ‏Makanan Kasykab ‎(كشكاب) ‏Khas ‎Persia

Keyakinan Dan Kuatnya Kemauan Adalah Jalan Menuju Sukses - diTerjemahkan Oleh: Abdussalam Masykur, Lc. MA

الدعوة باللسان والدعوة بالحال أو بالقدرة ‏

Komplek Tanpa Pompa Angin

Masa-Masa Kepemimpinan Islam

BEDAH KITAB ADABUL ALIM WAL MUTA'ALLIM

KELUAR TANPA PAMIT

DAUD ATH-THA'I

Sowan ke KH.Syansuri Badawi

PIAGAM TEBUIRENG