Ringkasan Daurah Bersama Habib Umar bin Hafidz (sesi kedua)
- Duduk bersama dalam hidangan khamr, maka tidak boleh walaupun dengan tujuan dakwah dan tidak akan menjadi sebab petunjuk kepada manusia. Begitu juga bersalaman dengan perempuan yg bukan mahram.
- Pergi kepada pelaku kemungkaran saat tidak bersama dengan perkara mungkar, diperbolehkan sebagaimana kisah Nabi Musa diutus kepada firaun.
- Inilah timbangan. Tidak ekstrim dan tidak sembrono.
- Cara menghadapi faham atheisme: husnuttabayyun (pemahaman yang benar) terhadap nas-nas agama dan husnuttabyin (penyampaian yang baik) kepada masyarakat.
- Klaim orang atheis: sesuatu yang terlihat itu ada dan yang tidak terlihat itu tidak ada. Cara menjawabnya: otak orang atheis tidak terlihat, berarti tidak ada.
-Proses pemilihan demokrasi adalah produk luar. Yang sering menyebabkan perpecahan di kalangan umat Islam. Sedangkan dalam ajaran Islam, maka mengikuti ketentuan orang-orang yang mempunyai pandangan yang bijak, berpengalaman.
- Dan jika kalian akan memilih, maka pilihlah orang yang takut kepada Allah, paling bermanfaat kepada umat dan agama. Dan selanjutnya, tidak boleh mencaci, menghina, dan berdusta dalam urusan politik ini.
- Cara membuat perubahan adalah dengan memulai perubahan dari diri kita sendiri ka arah yang lebih baik.
-Kita harus mempertimbangkan segala sesuatu sesuai dengan arahan para ahlinya
-Musyawarah dalam agama sangat penting dianjurkan. Hendaklah bermusyawarah kepada orang-orang yang tepat. Pemilihan voting tidak sesuai dengan akal. Sama seperti orang sakit; apakah harus diobati atau dioprasi, maka cara menentukannya adalah dengan bertanya kepada para dokter ahli. Bukan membuka voting kepada khalayak umum untuk memberi keputusan medis tersebut. Melakukan voting hanya akan merusak dan mempermaikan masyarakat.
- Ilmu itu bukan dakwah. Kita ada tugas; ilmu, dakwah, tazkiyah. Dakwah harus kita sampaikan kepada setiap manusia secara menyeluruh. Maksud ungkapan "ilmu itu didatangi" adalah menjaga kehormatan ilmu dan kemuliaan orang-orang yang berilmu agar tidak direndahkan dengan urusan duniawi seperti harta, politik, dan sebagainya.
- Maksud alim su' (ulama yang buruk) adalah orang yang mendukung keputusan pemerintah untuk zalim dan menindas orang lain, walaupun seumur hidupnya tidak pernah bertemu dengan pemerintah.
- Dan setiap orang yang mendatangi pemerintah dengan tujuan menasehati, tidak mengambil risywah dari mereka, membimbing merek ke jalan Allah, maka bukan termasuk alim su' walaupun setiap hari keluar masuk pintu kerajaan.
- Maksud ungkapan rahmatullilalamin harus ditafsirkan sesuai dengan syariat. Bukan mengikuti penafsiran dan propaganda musuh-musuh Islam. Sumber pengetahuan kita adalah wahyu yang datang dari Allah. Maka maksud dari rahmat itu adalah mengikuti perintah Allah dan syariat-Nya. Kita memerangi orang yang diperintahkan oleh syariat untuk diperangi. Membunuh hewan yang diperintahkan untuk dibunuh. Rahmat itu adalah patuh kepada perintah Ar-Rahman.
Wallahu a'lam
Semoga Bermanfaat tor mator sakalangkong sadejenah
Tebuireng, 22 Agustus 2023
Komentar
Posting Komentar
Jagalah Ketikanmu Dengan Menulis Secara Bijaksana!!