Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

KEPALA KELUARGA

Gambar
*"Kepala Keluarga"* Kata ibu saya berpesan kepada saudara kami sekeluarga,  "Jika sampeyan sebagai kepala keluarga bisa memimpin rutin anak istri disiplin giat sholat jamaah fardhu 5 waktu, itu saja sudah istimewa luar biasa. Sebagai permulaan, coba dijadwalkan 40 hari full sholat berjamaah tanpa ketinggalan." Pesan yang disampaikan Ibu itu relevan dengan tuntutan kepimpinan yang niscaya kita emban. Juga sebagai ujian pembuktian atas komitmen peran kita di pembelajaran tatakelola keluarga. Sekaligus dawuh santiaji bagi santri tersebut bermanfaat rem kendali saat kita mendadak terobsesi diiming-imingi "kepingin memimpin". Tanggungjawab pribadi kita saja sudah sedemikian susah. Ditambah konsekwensi mengelola keluarga yang dituntut siap menjawab ketika ditanya gugat dunia akhirat; --paling penting doa juga syafaat. Jadi bagi kita yang kadang "tertantang" ditawari posisi jabatan kedudukan, pertimbangkan kesanggupan rasio dan resiko. Jang...

Hidup Berumah Tangga

Hidup berumah tangga atau hidup berpasangan itu jadilah pasangan yang seperti mubatada' khobar.  Dimana ada mubtada' pasti disitu ada khobar.  Dimana ada suami disitu ada istri.  Walaupun terkadang mubtada' itu tersimpan atau dikira-kirakan pasti ada khobar yang selalu muncul dengan kesetiaannya.  Jangan menjadi pasangan yang seperti amil nawasikh seperti kana wa akhoatuha, yang kerjaannya hanya merusak kesetiaan mubtada' dan khobar.  Gara2 ada amil nawasikh si khobar ini bukan lagi miliknya mubtada' tapi miliknya amil nawasikh tersebut.  Apalagi menjadi tanazu'.  Yang hanya memperebutkan satu fi'il dari dua maf'ul.  Artinya walaupun punya istri 2 atau lebih tetap bisa damai rukun terhadap satu suami.  Dua istri itu tidak memperebutkan satu suami seperti halnya dua maf'ul yang memperebutkan satu fi'il.  Dalam nadzom alfiah dijelaskan : وأخبروا باثنين أو بأكثر # عن واحد كهم سرة شعرا  Dua khobar atau lebih dalam satu mubtada' itu bole...