74 Tahun Mengenang Wafatnya Sang Rais Akbar
74 Tahun
Mengenang Wafatnya Sang Rais Akbar
Kala itu, basis pertahanan Hizbullah dan Sabilillah di Singosari malang, telah dikuasai Belanda. Banyak jatuh korban para pejuang di Karansidenan Malang. Utusan Jendral Sudirman dan Bung Tomo, mengirim surat kepada Hadratussyaikh, untuk meminta doa dan mengabarkan bahwa para pejuang banyak menjadi korban dari sekutu.
Bersamaan dengan itu, Kyai Ghufron (pimpinan Sabilillah Surabaya) menyampaikan laporan kepada Hadratussyaikh, bahwa kondisi para pejuang semakin tersudut, dan korban dari rakyat sipil semakin meningkat, akibat kebringasan sekutu. Mendengar laporan itu, Kiai Hasyim berujar " MasyaAllah... MasyaAllah... MasyaAllah... sembari memegang kepalanya. Tetiba itu, Kiai Hasyim tak sadarkan diri.
Menurut pemeriksaan oleh Dokter Kiai Hasyim mengalami pendarahan otak (asemblonding) yang sangat serius. Hingga akhirnya, pukul 03.00 dini hari, bertepatan dengan 7 Ramadhan 1366 H atu tepat 25 Juli 1947, Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari berpulang. Lahu Al fatihah.
Komentar
Posting Komentar
Jagalah Ketikanmu Dengan Menulis Secara Bijaksana!!