Beliau, Kiai Muhajir, pernah diceritakan oleh Al-Maghfurlah Yai Agus Zaki Hadziq, di status FB tahun lalu
*Beliau, Kiai Muhajir, pernah diceritakan oleh Al-Maghfurlah Yai Agus Zaki Hadziq, di status FB tahun lalu.*
Ketika Saya sedang nunggoni tukang yg sedang menyelesaikan pekerjaan di Smpt Al Chodidjah Tebuireng, tiba-tiba datang kang Muhajir ini. Lamat-lamat Saya lupa sampai akhirnya Beliau menyebut "Kulo Muhajir". Oh iya, Beliau yang dulu memandikan Saya waktu kecil ketika nyantri di Tebuireng.
Sebagaimana layaknya alumni pesantren, Kang Muhajir juga bercerita tentang masa dulu nyantri di Tebuireng. Diantara kisahnya adalah "Bagaimana Gus Ya'qub nggonceng Gus Muhaimin Suhadi Pacul Gowang naik sepeda pancal berangkat pagi hari dan pulang besok pagi". Gus Imin cerita bahwa Dia diajak Gus Ya'qub keliling wilayah timur pulau Jawa dan didaerah tertentu, sambil menunjukkan kesebuah daerah, Gus Ya'qub bilang "iku neroko".
Nah ini yang menjadi jawaban angen2 Saya, mengapa poro kekasih Allah tidak pernah risau dengan kondisi dunia? Mau demontrasi besar, mau corona menghajar atau apapun yang terjadi, karena Mereka telah dibuka pintu mata hati sehingga kemana roda hidup berjalan, Mereka sudah paham dan nerimo ing pandum.
Monggo disruput kopine, dan semoga Kita diberi mata bathin sehingga tidak mudah gupuh dan nerima ing pandum. Ndunyo sak dermo mampir nyruput kopi simambi mencari bekal untuk perjalanan panjang.
Source: Grup WA
Lahum al-Fatihah
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Komentar
Posting Komentar
Jagalah Ketikanmu Dengan Menulis Secara Bijaksana!!