Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

BEDAH KITAB ADABUL ALIM WAL MUTA'ALLIM

Gambar
BEDAH KITAB ADABUL ALIM WAL MUTA'ALLIM AHAD,15 Nov- 2020, JAM 20-00  - 22.00 Di PP.TEBUIRENG GUS BAHA ' : 1. Orang yang sudah meninggal statusnya/kemulyaannya tergantung pada anak cucunya. 2.Semua yang terjadi pada nabi bentuknya adalah tauhid 3. Dengan keberkahan sholawat tidak akan terjadi pengkultusan pada nabi sebagai tuhan,  4. Ilmu perlubdijaga kwalitasnya perkata perhuruf 5. Hendaknya murid mentaskheh terlebih dahulu ilmu yang akan dipelajari agar tdk terjadi kesalahan makna dan pemahaman KYAI MUSTAIN SYAFII: ULAMA'TERDAHULU /KYAI HASYIM LEBIH MENGEDEPANKAN ADAB DARI PADA METODE #Reportase ketua PERGUNU PAC DIWEK _______________________ https://www.nu.or.id/post/read/124666/rahasia-mbah-moen-didik-gus-baha?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook _______________________  https://tebuireng.online/gus-baha-minta-mahasantri-menjaga-kualitas-ilmu/ _______________________ https://tebuireng.online/melalui-mahrest-mahad-aly-cetak-ulama-masa-kini/ ___________...

PIAGAM TEBUIRENG

Gambar
PIAGAM TEBUIRENG: : بسم الله الرحمن الرحيم Meneladani dan melaksanakan fatwa resolusi jihad Kami para cendekiawan, habaib, professional dan ulama dalam Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pesantren Tebuireng Mengingat : A. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang didalamnya terkandung tujuan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dimana dalam proses perumusannya terdapat peran serta para cendekiawan, professional dan ulama B. Fatwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 oleh para ulama mengajak umat islam untuk bersatu dan berjihad menjaga kedaulatan Republik Indonesia yang sedang terancam oleh nafsu tentara Belanda dan sekutunya untuk menguasai kembali wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Menimbang : A. Bahwa pada saat ini para cendekiawan professional dan ulama menyadari ada potensi hilangnya kedaulatan bangsa dan Negara B. Bahwa para cendekiawan, ulama dan professional berkewajiban jihad untuk menjaga kedaulatan bangsa dan Negara Memperhat...

Faidah Membaca Burdah

Gambar
Faidah Membaca Burdah قال بعض العلماء قراءة البردة تعدل سبعين مرة من قراءة دلائل الخيرات ومن كان له حاجة فليقرأها وفيها شفاء،وقضاء الحاجاة، وتحصين البردة أقوى من تحصين الإمام النووي. Sebagian ulama mengatakan: Membaca Qasidah Burdah, sama seperti membaca Dala-ilul Khairat sebanyak 70 kali. Dan barang siapa yang ingin dikabulkan hajatnya serta disembuhkan penyakitnya, maka hendaklah dia membaca Qasidah Burdah. Dan benteng penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan Qasidah Burdah itu lebih kuat dari pada penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan wirid Imam Nawawi. قال شيخ الإسلام عبد السلام المراكشي رحمه الله تعالى: من قرأ قصيدة البردة للبوصيري على مريض شفاء الله تعالى من لم يحضر أجله،أو قرأت على الطفل أمن كيد الجن والوسواس وأم  الصبيان وسائر الأمراض والمؤذيات،وماحملها مسافر في متاعه أو حملها عليه إلا سلم من غوائل السفر والخسران التجارة. من كتاب خواص البردة الحبيب محمد بن علوي العيدروس Syekh Abdus Salam Al-Marakisyi r.a berkata: "Barang siapa yang membaca Qashidah Burdah ka...

Manusia Namun bukan seperti Manusia

Gambar
Manusia Namun bukan seperti Manusia “Manusia super” itulah gelar yang disematkan oleh orang-orang masa kini tatkala melihat seseorang yang memiliki kelebihan dari orang lainnya. Lantas gelar apalagi yang akan disematkan mereka tatkala mendengar keluarbiasaan seorang manusia paripurna yang didesain menjadi pungkasan para nabi dan rasul yang memiliki mukjizat sepanjang masa?. “Manusia bukan manusia” Gelar ini disematkan oleh sang penyair dalam syairnya : محمد بشر لا كالبشر :: بل هو كالياقوت بين الحجر Muhammad adalah manusia biasa, namun bukan seperti manusia biasa lainnya, karena Ia bagaikan batu mulia merah Rubi (merah delima) di banding sembarang batu lainnya. Ada kisah menarik dari syair ini yang dialami oleh seorang ulama kelahiran tunisia dan dimakamkan di areal pekuburan qarafah (Cairo Necropolis) mesir , Syeikh Abul Mawahib As-Syadzili atau dikenal juga dengan sebutan Ibnu Zagdan, (820 H – 882 H) murid dari Ibnu hajar al-Asqalany (773 – 852 H). Pernah suatu ketika ia m...

Bagaimana Hukum mem-booking Tempat Sholat?

Gambar
*Rumusan Hasil Musyawarah MASYUMI (Majlis Musyawarah Santri Mu'allimin) PP. Tebuireng Jombang* 🗒 ------- _Memutuskan_ _Dan mempertimbangkan_ --------------- *📃Lampiran* : 1 27 / Oktober/ 2020 Soal : Bagaimana hukum mem-booking Tempat Sholat? *Jawaban*: *Haram Menurut Qoul Mu'tamad yang disampaikan oleh Imam Romli* Catatan 📝: Keharaman ini tidak terkhusus kepada Roudhoh Masjid Nabawi yang berada di Madinah, melainkan mencakup keseluruhan Masjid IBAROT 🔍 ١. (قَوْلُهُ: وَكُرِهَ تَخَطٍّ) أَيْ كَرَاهَةَ تَنْزِيهٍ كَمَا فِي الْمَجْمُوعِ وَإِنْ نُقِلَ عَنْ النَّصِّ حُرْمَتُهُ وَاخْتَارَهُ فِي الرَّوْضَةِ فِي الشَّهَادَات، م ر فَإِنْ قُلْت مَا وَجْهُ تَرْجِيحِ الْكَرَاهَةِ عَلَى الْحُرْمَةِ مَعَ أَنَّ الْإِيذَاءَ حَرَامٌ وَقَدْ «قَالَ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - اجْلِسْ فَقَدْ آذَيْت» ؟ قُلْت لَيْسَ كُلُّ إيذَاءٍ حَرَامًا وَلِلْمُتَخَطِّي هُنَا غَرَضٌ فَإِنَّ التَّقْدِيمَ أَفْضَلُ، وَمِنْ التَّخَطِّي الْمَكْرُوهِ مَا جَرَتْ بِهِ الْعَادَةُ مِنْ التَّخَطِّي لِت...